POSTMEDAN – BERASTAGI – ‘Lalu lintas di Kabupaten Karo tepatnya di Kota Wisata Berastagi kian hari semakin padat. Kemacetanpun tak terhindarkan. Hampir di setiap sudut kota terjadi penumpukkan kendaraan. Apalagi pada jam-jam sibuk.
Situasi ini sudah menjadi keluhan masyarakat dan meminta segera ada upaya penyelesaiannya. Karena kemacetan lalu lintas mengganggu masyarakat untuk berkativitas. Kemacetan yang semakin parah itu bukan tanpa sebab.
Selain dari ketidak tertiban pengendara kendaraan bermotor juga diakibatkan oleh tata ruang yang semrawut. Berastagi ,sebagai kota Wisata yang diminati pengunjung luar kota dan mendapat gelar kota Wisata yang sejuk udaranya .
Tetapi, sepertinya, kata Wisata ini perlu dikaji ulang untuk disematkan pada Iconya Kabupaten Karo. Pasalnya, sungguh miris melihat tata kota di Berastagi yang sangat amburadul, imbas dari keamburadulan tersebut adalah kemacetan parah yang terjadi di sejumlah ruas jalan terkusus Berastagi sampai Pajak Roga .
Macet dapat menimbulkan masyarakat stres. Tumpukan kendaraan yang merayap padat dengan intensitas waktu yang cukup membuat citra Kota sebagai Kota Macet yang dulu Berastagi yang memiliki slogan ‘ Berastagi Krenn ’ menjadi tak tepat guna .
Kemacetan yang diakibatkan oleh berjubelnya kenderaan karena parkir berlapis-lapis seakan akan sudah menjadi hal yang biasa.
Persoalan lain kemacetan diakibatkan minimnya lahan parkir. Hampir sepanjang jalan protokol di inti kota dijadikan lahan parkir dan berlapis pula .
Pertumbuhan kenderaan bermotor terus meningkat tidak dimbangi penambahan jalan. Bersyukur saat ini beberapa ruas jalan alternatif bisa mengurangi kemacetan di Kota Berastagi .
Dari hasil monitoring, ruas jalan paling parah di jam sibuk, terutama pagi dan sore terlihat di Jalan Vetran sampai Simpang Ujung Aji kemacetan parah terjadi di pusat-pusat perbelanjaan, aktivitas di Pusat Pasar dan Pajak Roga .
Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Karo bekerjasama dengan Satlantas Polres Tanah Karo untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Sayangnya solusi mengatasi kemacetan itu tidak memberikan arti, terkesan hanya memindahkan kemacetan.
Ronius Ginting salah satu warga Kota Berastagi ketika di konfirmasi wartawan pada hari Minggu 18/04/2021 sekitar pukul 17.30 wib mengatakan ” kalau menurut saya , ketegasan dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Karo tidak ada sama sekali dan terkesan membiarkan pedagang berjualan di bahu jalan dan di lokasi parkir di Jalan Vetran itu.
Contohnya , kita lihat di persimpangan Bioskop Ria dan Persimpangan Ulina itu , nampak kali dibiarkan parkir berlapis di situ , pada hal ada disitu Juru Parkir dari Dinas Perhubungan dan pemgutipan TPR disitu bahkan di Depan Bioskop itu , sangat kelihatan pedagang berjualan di lahan parkir , itupun tak di tertipkan Satpol PP . Jadi harapan saya sebagai warga Beratagi , tolonglah tertipkan parkir berlapis dan pedagang- pedagang liar di Kota Berastagi ini , supaya Kota kita ini tidak macet dan tidak sembraut ” ucap Ginting ini .
( SEKILAP )