POSTMEDAN.MEDAN – Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pers Republik Indonesia (DPD SPRI) Provinsi Sumatera Utara menyesali sikap ‘ketidaksukaan’ yang dilakukan pihak Humas Polda Sumut terhadap sebagian pekerja media yang berunit di Humas Polda Sumut.
“Pagi ini saya menerima aduan dari insan pekerja pers (wartawan) dimana sejumlah rekan wartawan yang awalnya ikut tergabung dalam Grup Humas Poldasu, dikeluarkan sepihak oleh admin grup WA tanpa alasan penyebabnya,” ujar Ketua DPD SPRI Sumut Devis Abuimau Karmoy, Selasa (13/7/2021) pagi.
Devis Karmoy yang dikonfirmasi mengaku berada di Kantor DPD SPRI Sumut di Jalan Setia Budi Pasar 2 Tanjung Sari itu, mengatakan sejatinya sebagai mitra kerja, pihak Humas Polda Sumut tidak boleh semena-mena seperti itu. Apalagi hanya karena wartawan yang bergabung di grup tersebut tidak menayangkan siaran pers secara utuh dari Humas Polda Sumut.
“Saat ini sedang ada PPKM Mikro akibat pandemi Covid-19 yang kembali melanda dunia dan Sumatera Utara. Seharusnya keberadaan wartawan di WA Grup sudah tepat untuk membatasi tatap muka, namun juga tidak sewajarnya wartawan diwajibkan untuk menerbitkan siaran pers seutuhnya dari dan untuk kepentingan pihak tertentu. Sebab fungsi pers adalah kontrol sosial, bukan corong informasi instansi tertentu,” jelas Devis.
Sebelumnya diberitakan media ini, Puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan online mendadak didepak dari group Media Poldasu. Diduga hal ini diakibatkan Wartawan yang ‘ogah’ menaikkan realise pemberitaan yang telah di suguhkan dalam bentuk narasi versi admin yang dibagikan ke dalam group, lantas menjadi pemicu puluhan wartawan tersebut di keluarkan.
Sementara itu, Karopenmas Poldasu AKBP MP Nainggolan mengatakan pihaknya telah menyeleksi anggota group media Polda. Menurut Mp Nainggolan anggota group mencapai168 orang namun yang memviralkan berita yang dikirim ke group hanya 20 orang saja ujarnya. Jadi buat apa banyak anggota group tapi sedikit saja yg viral kan berita tambah Mp Nainggolan lagi.
“Malam rekan rekan saya ada menseleksi anggota group Media Polda. Anggota nya sampai 168 orang. Tapi yg memviralkan berita paling hanya 20 orang saja, jadi buat apa banyak anggota group tapi sedikit saja yg viral kan berita. Dan banyak tidak pernah nongol ke humas , kecuali ada releases saja. Jadi saya juga banyak yg tidak kenal dgn anggota group. Kalau ada yg salah nanti kita revisi lagi / kita masukkan lagi. Terima kasih” pungkasnya. (Tim/Firman)