Postmedan.com. Asahan ||Dampak Kedatangan wartawan di ruangan pengurusan SIM Di Satlantas polres Asahan, oknum baur yang tidak diketahui namanya mendatangi wartawan dan meminta identitasnya dengan nada Tinggi, “Mana KTP Kau” Atau KTA Kau” Mendengar kata tersebut wartawan masih anggap seperti biasa saja dikarenakan sudah biasa menghadapi ucapan nada kasar atau tinggi seperti di Lapangan.
Namun Setelah mengeluarkan KTA wartawan, oknum baur SIM tersebut seperti nya merasa alergi, “Ngapain kau masuk ke ruangan SIM, “dan kau tanya tanya orang disitu”. Macam gak bekawan kau, cetus ucapan oknum baur tersebut dengan nada tingginya, Merasa di intervensi wartawan pun mulai berang dengan ucapan oknum baur tersebut, lantas Habib wartawan publikapost.com selaku kepala pimpinan perwakilan wilayah Sumatera Utara merasa kecewa nya terhadap ucapan oknum baur tersebut. sontak ia beranjak akan keluar dari kantor Satlantas Asahan tersebut, namun sedikit adanya penahanan yang dilakukan oknum baur tersebut, udah sini aja kau”.dengan nada tinggi nya juga, Tiru ucapan oknum baur.
Ucapan nada tinggi tersebut terdengar dengan anggota lantas lainnya yang berada di lokasi.
Dengan ke aroganan oknum baur tersebut tidak sempat Di Rekam ataupun dokumentasi dikarenakan Handphone kamera wartawan sedang lowbet (habis batrai). Oknum baur yang tidak diketahui namanya membuat kemitraan antara Pers /Wartawan menjadi Sengit, dan Sangat disayangkan dengan tindakan tersebut, apalagi Habib berasal dari Medan, ia baru semalam ( Kamis) dan pertama kali berkunjung ke daerah-daerah melakukan peliputan, Ia pun sempat Berkomunikasi via chat dengan kapolres Asahan, “Izin Komandan, Saya Berada Di wilayah Komandan. Asahan” Namun sangat di sayangkan Chat wartawan Di abaikan, serta konfirmasi wartawan pun juga di abaikan, Ada Apa Dengan Polres Asahan.?
Dimana Sebelumnya Habib Kepala Perwakilan Sumatera Utara Media Publikapost Niatnya mau mendampingi dan membantu keluarga nya dalam pengurusan SIM di Satlantas Asahan, dimana Keluarga nya tersebut berada di Tanjung Balai,
Namun niat membantu tersebut menjadi berubah, lantaran Berdasarkan Investigasi Wartawan Publikapost di Satlantas Asahan berlokasi jalan Cokro Aminoto, Nomor 47,Kisarsn Barat, Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Jum’at 15/11/2024,
Ia bertanya kepada Seorang Laki-laki yang baru keluar dari ruangan pengurusan SIM Habib Wartawan Publikapost Mencoba Bertanya kepada salah seorang laki-laki yang baru selesai mengurus pembuatan SIM, “berapa Biaya Pengurusan SIM Bang,.? Lanjut laki-laki tersebut Menjawab “Saya ngurus SIM B Kena 1 Lebih Bang”.? Lantas wartawan bertanya lanjut kepada laki-laki tersebut, untuk buat SIM C berapa, ? Laki-laki tersebut tidak menjawab, Sehingga Wartawan Publikapost menjadi Bingung Apa Arti Dari Kata 1 lebih, ? Dan berapa biaya pengurusan SIM C untuk keluarga nya.
Tak Sampai di situ, usai bertanya kepada warga yang baru selesai Mengurus SIM tersebut, maka wartawan memasuki Ruangan pengurusan SIM guna melakukan bertanya dan Investigasi serta Konfirmasi.
Namun Saat wartawan masuk ke ruangan pengurusan SIM dan hendak bertanya Kepada salah seorang yang duduk di ruangan tersebut, maka wartawan publikapost.com di datangi Oknum Baur SIM yang tidak diketahui namanya, Oknum Baur Tersebut menanyakan “dari Mana Bang”, ah”.lanjut wartawan menjawab, dari simpang kawat Pak, nunggu kawan/keluarga mau ngurus SIM, lanjut Oknum Baur tersebut malah menyuruh untuk Nunggu Diluar ruangan,
Dengan menyuruh Wartawan menunggu diluar, sehingga menjadi pertanyaan besar.? Kenapa harus menunggu diluar,! Padahal Ruangan tersebut milk Negara yang di bayar pajak masyarakat.? Lantas habib merasa ada kejanggalan, dan diduga Apakah administrasi Pengurusan SIM tersebut menyalahi SOP, Dan Apakah juga harga biaya pengurusan SIM tersebut diduga Lebih besar tidak sesuai PNBP yang sesuai standar Untuk di setor ke pemerintah.?
Dilokasi berbeda wartawan mengkonfirmasi AKP Resti Widya Sari, S.Tr.K., S.I.K Kasat Lantas Asahan, terkait berapa Biaya Administrasi PNBP SIM yang akan di setor ke negara.? Dan adanya intervensi terhadap wartawan dan dilarang menunggu di dalam ruangan?
“Saya konfirmasi ke baurnya dulu bg” Singkat nya”, namun Kasat tidak bisa menjelaskan secara rinci dan detail dengan berapa biaya administrasi PNBP tersebut.? Dan ada apa dengan baur SIM tersebut yang diduga melakukan intervensi.? Mengapa Baur SIM tersebut alergi dengan kedatangan wartawan. ? Kasat Bungkam Tak Menjawab Konfirmasi Wartawan..!?
Habib Kepala pimpinan Perwakilan Sumatera Utara Media Publikapost meminta kepada Kasat lantas Asahan, untuk mencopot dan menggantikan baur tilang tersebut yang diduga arogan terhadap dirinya. (Tim)